1) Hakekat matematika
Matematika merupakan bahasa yang melambangkan serangkaian makna yang akan disampaikan. Lambang-lambang matematika bersifat artificial, yang berarti bahwa matematika akan memiliki arti setelah sebuah makna diberikan. Tanpa serangkaian makna tersebut, matematika hanya merupakan sekumpulan rumus-rumus yang mati.
Hal senada juga disampaikan oleh Evawati Alisah (2007: 23) bahwa matematika adalah sebuah bahasa, ini artinya matematika merupakan sebuah cara mengungkapkan atau menerangkan dengan cara tertentu. Hal ini berarti matematika bukan hanya sekadar alat untuk berpikir dan menemukan pola, melainkan matematika juga sebagai wahana untuk mengkomunikasikan ide, gagasan dan pendapat antar siswa dan antara guru dengan siswa. Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa matematika merupakan bahasa yang melambangkan suatu makna untuk mengkomunikasikan ide, gagasan dan pendapat.
2) Hakekat komunikasi
Komunikasi merupakan bagian penting dari matematika dan pendidikan matematika (National Council of Teachers of Mathematics [NCTM], 2000). Menulis dan diskusi merupakan bagian terpenting dari komunikasi. Keduanya membutuhkan pemahaman konsep yang lebih mendalam. Menulis merupakan
suatu cara bagi siswa untuk merenungkan atau menjelaskan ide-ide matematika tertentu secara terperinci. Hal ini membantu siswa untuk mengartikulasikan strategi sehingga meningkatkan pengetahuan prosedural dan manfaat kognitif secara umum. Diskusi merupakan jalan untuk memperdalam pemahaman konsep-konsep melalui interaksi sosial. Hal ini memungkinkan siswa untuk ikut terlibat dalam lingkungan dan kegiatan yang sama dengan orang lain, sehingga memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan pengetahuan baru.
3) Konsep komunikasi matematika
Komunikasi matematika adalah bahasa yang melambangkan makna dari serangkaian pernyataan yang ingin kita sampaikan. Bansu Irianto Ansari (2003) menelaah kemampuan komunikasi matematika dari dua aspek yaitu komunikasi lisan (talking) dan komunikasi tulisan (writing). Komunikasi lisan diungkap melalui intensitas keterlibatan siswa dalam kelompok kecil selama berlangsungnya proses pembelajaran. Sementara yang dimaksud dengan komunikasi matematika tulisan (writing) adalah kemampuan dan keterampilan siswa menggunakan kosa kata (vocabulary), notasi dan struktur matematika untuk menyatakan hubungan dan gagasan serta memahaminya dalam memecahkan masalah. Komunikasi tertulis juga dapat berupa uraian pemecahan masalah atau pembuktian matematika yang menggambarkan kemampuan siswa dalam mengorganisasi berbagai konsep untuk menyelesaikan masalah. Kemampuan ini diungkap melalui repsentasi matematika. Repsentasi matematika siswa diklasifikasikan dalam tiga kategori yaitu:
- Pemunculan model konseptual, seperti gambar, diagram,tabel dan grafik (drawing)
- Membentuk model matematika (mathematical expression)
- Argumentasi verbal yang didasari pada analisis terhadap gambar dan konsep-konsep formal (aspek written texts)
mengembangkan kemampuan komunikasi siswa melalui berbagai variasi pendekatan, model, dan metode pembelajaran. Diskusi merupakan salah satu metode pembelajaran matematika yang dapat menumbuhkan komunikasi antarsiswa. Dalam diskusi terjadi pertukaran ide dan gagasan pemikiran, sehingga siswa mendapatkan kesempatan untuk membangun pemahaman konsep matematiknya. Dapat disimpulkan bahwa indikator dari kemampuan komunikasi matematika adalah a) siswa mampu menyatakan ide matematika
dengan berbicara, b) siswa mampu menggambarkan ide ke dalam model matematika, c) siswa mampu menuliskan ide matematika dalam bentuk visual, d) siswa mampu menjelaskan konsep matematika.
Posting Komentar