Home » » Pemecahan Masalah

Pemecahan Masalah

Written By Sutama on Kamis, 03 Januari 2013 | 22.21

Pemecahan masalah terjemahan dari “Problem Solving”. Pemecahan masalah adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan suatu masalah dan memecahkannya berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat. (Oemar Hamalik, 1994: 152)

Sebelum dapat mengerti apa yang dimaksud dengan pemecahan masalah, kita harus memahami dahulu kata masalah. Masalah dalam matematika adalah sesuatu persoalan yang ia sendiri mampu menyelesaikan tanpa menggunakan cara algoritma yang rutin. dan masalah pula dapat didefinisikan sebagai suatu keadaan yang tidak sesuai dengan harapan yang kita inginkan, kemampuan untuk melakukan pemecahan masalah adalah ketrampilan yang dibutuhkan oleh hampir semua orang dalam setiap aspek kehidupannya. Jarang sekali seseorang tidak menghadapi masalah dalam kehidupannya sehari-hari dan suatu persoalan itu menjadi masalah bagi seseorang, pertama bila persoalan itu tidak dikenalnyam, maksudnya ialah siswa belum memiliki prosedur atau algoritma tertentu untuk menyelesaikannya. Kedua, siswa harus mampu menyelesaikannya, baik kesiapan mentalnya ataupun pengetahuan siapnya terlepas dari pada apakah akhirnya ia sampai atau tidak kepada jawabannya. Ketiga, sesuatu itu merupakan pemecahan masalah baginya, bila ia ada kemauan menyelesaikannya.

Seseorang akan melakukan atau menggunakan proses pemecahan masalah apabila seseorang tersebut menginginkan suatu tujuan tertentu, sementara tujuan itu tidak dijumpai atau harus dicari pada saat itu. Pemecahan masalah paling sedikit melibatkan proses berpikir dan seringkali harus dilakukan dengan penuh usaha. dalam pembelajaran matematika, masalah-masalah yang sering dihadapi siswa berupa soal-soal atau tugas-tugas yang harus diselesaikan siswa. Pemecahan masalah dalam hal ini adalah aturan atau urutan yang dilakukan siswa untuk memecahkan soal-soal atau tugas-tugas yang diberikan kepadanya. untuk memperoleh kemampuan dalam pemecahan masalah, siswa diharapkan memahami proses menyesaikan masalah tersebut dan menjadi terampil dalam memilih dan mengidentifikasi kondisi dan konsep yang relevan, mencari generalisasi, merumuskan rencana penyelesaian dan mengorganisasikan yang telah dimiliki sebelumnya. untuk menyelesaikan masalah ini ada beberapa prosedur, sebagai berikut :
  • Menyajikan masalah dalam bentuk yang lebih jelas.
  • Menyatakan lagi masalahnya dalam bentuk operasional (merumuskan    masalah).
  • Menyusun hipotesis-hipotesis alternatif dan prosedur kerja yang diperkirakan baik untuk dipergunakan dalam memecahkan masalah itu.
  • Melaksanakan prosedur pemecahan.
  • Memeriksa hasil pemecahan apakah hasil yang diperoleh itu benar, mungkin pula memilih pemecahan yang paling baik.

Menurut polya (Mayasari, 2007 : 10-11) mengemukakan bahwa di dalam matematika terdapat dua macam masalah, yaitu masalah untuk menemukan dan masalah untuk membuktikan. Selanjutnya polya mengemukakan bahwa kegiatan-kegiatan yang diklasifikasikan sebagai pemecahan masalah di dalam matematika seperti :
  • Penyelesaian soal cerita dalam buku teks
  • Penyelesaian soal-soal non rutin atau memecahkan teka-teki
  • Penerapan matematika dalam dunia nyata
  • Menciptakan dan meguji konjengtur matematika.

Lebih lanjut polya mengemukakan bahwa 4 langkah yang dapat ditempuh dalam pemecahan masalah, yaitu :
  1. Memahami masalah
    Langkah ini penting dilakukan sebagai tahap awal dari pemecahan masalah agar siswa dengan mudah mencari penyelesaian suatu masalah yang diajukan siswa diharapkan dapat memahami kondisi soal atau masalah meliputi : mengenali soal, menganalisis soal dan menterjemahkan informasi yang diketahui dan ditanyakan pada soal tersebut. Menurut Polya (dalam Didin, 2006 : 12-14) pada soal yang perlu diperhatikan siswa dalam memahami masalah antara lain : Apakah yang tidak diketahui atau yang ditanyakan, data yang diberikan, bagaimana kondisi soal dan buatlah gambar atau notasi yang sesuai.
  2. Membuat rencana pemecahan
    Masalah perencanaan ini penting dilakukan karena pada saat siswa mampu membuat suatu hubungan dari data yang diketahui dan tidak diketahui maka siswa dapat menyelesaikannya dari pengetahuan yang diperoleh sebelumnya, pada tahap ini diharapkan dapat menggunakan persamaan atau aturan membuat rencana penyelesaian diantaranya : Pernahkah anda menemukan soal seperti ini sebelumnya, perhatikan apa yang ditanyakan, jika soal serupa, dapatkah pengalaman yang lama digunakan dalam masalah sekarang, andaikan soal yang baru belum dapat diselesaikan, coba pikirkan soal serupa untuk menyelesaikan soal baru.
  3. Melakukan perhitungan
    Langkah perhitungan ini siswa dapat terlihat paham atau tidak pahamnya terhadap masalah, disamping itu dapat melihat apakah siswa dapat menilai penyelesaian yang dibuatnya sudah benar atau belum, pada tahap ini siswa telah siap melakukan perhitungan dengan segala macam yang diperlukan termasuk rumus yang sesuai. Siswa harus dapat membentuk sistematika yang lebih baku dalam arti rumus-rumus yang digunakan merupakan rumus yang siap digunakan sesuai dengan apa yang ditanyakan soal sehingga dapat sesuai dengan rencana pemecahannya. Hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan perhitungan diantaranya : Melaksanakan rencana pemecahan, Periksalah setiap langkah, apakah perhitungannya sudah benar, apakah siswa dapat membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar .
  4. Memeriksa kembali hasil yang telah diperoleh.
    Meneliti atau menelaah kembali setiap tahap yang telah dilakukan, dengan demikian kesalahan dan kekeliruan dalam penyelesaian soal dapat dihindari dan ditemukan sebelumnya. Hal ini perlu diperhatikan dalam memeriksa kembali hasil yang telah diperoleh, diantaranya : apakah siswa dapat memeriksa hasilnya, apakah siswa dapat memeriksa alasannya, apakah siswa dapat memperoleh hasil yang berbeda, apakah siswa dapat menggunakan hasil atau metode untuk masalah yang lainnya.
Perbedaan waktu yang diperlukan untuk memecahkan masalah bergantung pada perbedaan individual yakni :
  • Banyaknya aturan-aturan yang dikuasai
  • Kecepatan untuk mengingat kembali aturan-aturan itu
  • Kecepatan atau kelancaran pelajar memikirkan hipotesis (kreativitas)
  • Ketajaman membedakan konsep-konsep,
Memandang masalah itu sebagai suatu hal dalam kategori yang lebih umum dan dengan demikian membuktikan kebenaran jawabannya. (Nasution: 172).

Pemecahan masalah merupakan kemampuan dasar yang harus dikuasai oleh siswa, bahkan dalam konsep kurikulum yang sudah diberlakukan. Tuntutan akan kemampuan pemecahan masalah dipertegas secara eksplisit dalam kurikulum tersebut yaitu sebagai kompetensi dasar yang harus dikembangkan dan diintegrasikan pada sejumlah materi yang sesuai.
Pandangan pemecahan masalah sebagai proses inti dan utama dalam kurikulum matematika, berarti dalam pembelajaran pemecahan masalah lebih mengutamakan proses dan strategi yang dilakukan siswa dalam menyelesaikannya daripada hanya sekedar hasil, sehingga keterampilan proses dan strategi dalam memecahkan masalah tersebut menjadi dasar dalam belajar matematika. Walaupun kemampuan pemecahan masalah merupakan kemampuan yang tidak mudah dicapai, akan tetapi kepentingan dan kegunaannya maka kemampuan pemecahan masalah ini hendaknya diajarkan kepada siswa pada semua angkatan.

Semoga Bermanfaat.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Sutama | P3TM
Copyright © 2011. Mathematics - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by NsiDesign
Proudly powered by Blogger

Selamat Datang

Selamat datang di "BLOG MATHEMATICS", saya harap anda senang berada diblog sederhana ini. dan berharap Anda sering datang kembali. Silahkan anda mencari hal-hal yang baru di blog saya iniSelengkapnya

Sepintas Tentang Saya :

Nama saya Sutama saya seorang dosen yang bertugas di Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Social Stuff

Info